Senin, 03 Januari 2011

Sharing Kimia Dasar I

Hmmmm...
Kita mau sharing neh sama kalian yang suka mata kuliah Kimia Dasar I.. kita dapat tugas dari dosen Kimia, yang tiap habis pertemuannya kita harus ngeresume materi yang udah disampaikan sama dosen. Daripada resume yang udah kita buat didiemin ajah di flashdisk sama laptop, mending dibagi-bagi sama kalian.

Cekidot...! (check it out)

LARUTAN 
Larutan merupakan campuran homogen antara dua macam zat atau materi yang terjadi dari zat terlarut dan zat pelarut. Larutan terbagi menjadi 2,yaitu larutan kuantitatif yang meliputi mol, molal, % dan larutan kualitatif yang meliputi konsep dasar, asam basa dan ksp.
A.    Konsentrasi (kondisi kuantitatif)
1.      % berat
% berat = gram zat terlarut/100 gram larutan
2.      % volum
% volum = ml zat terlarut/100 ml larutan
3.      Kemolaran
M = n/v
n = mol
v = volum
M = kemolaran
4.      Kemolaran dengan kadar larutan
M = ρx10xkadar/Mr
M = kemolaran
ρ = massa jenis
5.      Pengenceran
V1M1 =  V2M2
6.      Pencampuran
Mcamp = M1V1xM2V2/V1+V2
7.      Fraksi mol (x)
XA = nA/nA+nB      XB = nB/nA+nB
8.      Molalitas (m)
m = gram/Mrx1000/gram pelarut

B.     Larutan Asam dan Larutan Basa (kondisi kualitatif)
1.      Teori Arhenius
                        Asam adalah zat yang dalam pelarut air menghasilkan ion hidrogen (H+)
Contoh : HCL → H+ + Cl-
                Basa adalah zat yang dalam pelarut air menghasilkan ion hidroksil (OH-)
Contoh : NaOH → Na+ + OH-
2.      Derajat Keasaman
Untuk menentukan kekuatan asam digunakan istilah derajat keasaman (pH), dirumuskan : pH = -log [H+]        pOH = -log [OH-]
3.      Teori Bronsted – Lowry
Asam adalah zat yang dapat melepaskan proton (donor proton). Basa adalah zat yang dapat menerima proton (aseptor proton).
4.      Teori Lewis
Asam adalah zat yang dapat menerima pasangan elektron. Basa adalah zat yang dapat menyumbangkan pasangan elektron.




IKATAN KIMIA
Unsur-unsur selalu berusaha untuk mencapai keadaan stabil dengan energi terendah, yaitu dengan mengurangi, menambah atau menggunakan bersama elektron valensinya melalui ikatan kimia.
Lambang Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kimia antaratom. Rumus kimia yang dituliskan dengan menggunakan lambang Lewis disebut struktur Lewis atau rumus titik elektron. Untuk mencapai kestabilan antar unsur akan berikatan dan memenuhi kaidah oktet(memiliki 8 elektron di kulit terluar seperti gas mulia), kecuali H, Li, Be dan B mengikuti kaidah duplet (seperti gas mulia He).
A.    IKATAN ION
Ikatan antara ion positif dengan ion negatif dengan gaya tarik menarik elekrostatis.
1)      Terjadi antara unsur golongan IA/IIA dengan golongan VIA/VIIA.
2)      Terjadi antara unsur dengan potensial ionisasi kecil dan unsur dengan afinitas elektron besar.
3)      Terjadi antara unsur-unsur dengan perbedaan elektronegatifitas besar.
4)      Sifat, titik didih dan titik lelehnya tinggi, lelehnya menghantarkan arus listrik, keras dan tegas, mudah larut dalam pelarut polar (air) dan tidak larut dalam pelarut nonpolar (organik).
B.     IKATAN KOVALEN
Ikatan antara atom yang satu dengan atom lainnya berdasarkan pemakaian elektron secara bersama-sama.
Ikatan kovalen polar merupakan ikatan kovalen yang terjadi bila pasangan elektron yang dipakai bersama memihak atau mengutub ke salah satu atom/gugus atom.
Ikatan kovalen nonpolar merupakan ikatan kovalen yang terjadi bila pasangan elektron yang dipakai bersama berasal dari atom yang sama sehingga memiliki elekronegativitas yang sama. Dapat terjadi pada molekul yang simetris, dimana satu atom diikat oleh beberapa atom yang sama, sehingga pasangan elektron yang dipakai bersama tidak bergerak/mengutub ke salah satu atom.
Ikatan kovalen koordinasi atau semi polar merupakan ikatan kovalen yang terbentuk bila penggunaan elektron bersama berasal dari salah satu atom yang berikatan, sedangkan atom lain hanya menerima pasangan elektron yang digunakan bersama.
C.     IKATAN LOGAM
Ikatan antara atom dalam suatu unsur logam yang terjadi karena adanya interaksi antarion logam dengan elektron yang bergerak bebas. Sifat menghantarkan panas.
D.    IKATAN HIDROGEN
Ikatan yang terjadi antara atom hidrogen dengan atom unsur lain yang memiliki elektronegativitas tinggi, seperti F, O dan N pada molekul yang berbeda. Ikatan hidrogen terjadi antarmolekul, bukan dalam satu molekul. Ikatan hidrogen menyebabkan titik didih yang tinggi dan terjadinya penyimpangan keteraturan titik didih pada unsur-unsur yang terletak di golongan VA, VIA, VIIA.
E.     GAYA VAN DER WAALS
Gaya antarmolekul yang lemah atau gaya antarmolekul nonpolar yang mengalami dipol sesaat (gaya London).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar